Minggu, 13 November 2011


Perkembangan zaman menuntut kita untuk eksis & mampu berkompentisi, kalau kita tidak membekali diri yang cukup, kemungkinan kita akan menjadi orang terbelakang. Demikian juga dengan SMA BODA bertahan untuk tetap eksis mejadi "favorit" di masyarakat. bagaimanapun masyarakat adalah juri utama bagi sebuah lembaga. Apalagi lembaga yang sudah lama berdiri seperti BOPKRI.

Jikaulau dikatakan SMA BODA sekolah dengan predikat sekolah favorit, tidak dapat di salahkan, karena memang Boda merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah yang selalu berusaha memperoleh predikat favorit.

Upaya pengembangan BOPKRI sangat terlihat jelas dengan kelengkapan sarana dan prasarana serta keterlibatan BOPKRI di lingkungan masyarakat, misalnya kegiatan Boda peduli Prestasi. Disamping prestasi-prestasi yang telah diraih siswa. Seperti basket, tonti, drum band, cheer leader, modeling.

Prestasi tersebut di atas memang hal yang luar biasa untuk Boda, karena hal tersebut merupakan nilai plus untuk Boda di mata masyarakat. Ya bisa jadi orang tertarik masuk Boda karena berbagai macam ekstrakulikuler di Boda yang telah mendapatkan nama baik di mata masyarakat yang memang sering kali mendapat invitasi untuk mengisi berbagai macam acara. Luar biasa bukan ?.
Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa peningkatan kualitas sarana dan prasarana juga dibarengi dengan adanya peningkatan kualitas siswa dan juga bahkan guru.
read more "Pengantar"

Sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tidak terlepas dari Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Yayasan BOPKRI ( Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia ) adalah suatu organisasi berbentuk yayasan yang didirikan pada zaman perjuangan, tepatnya tanggal 18 Desember 1945. Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan dengan motivasi, cita-cita dan idealisme tertentu. Pada saat berdirinya, Yayasan BOPKRI mendapatkan dukungan dari masyarakat Kristen sebagai pewujudan pelayanan pendidikan secara formal untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

5 Tahapan Sejarah Yayasan BOPKRI

A. Pada Masa Penjajahan Belanda.
Pada masa penjajahan Belanda, di Yogyakarta sudah terdapat lembaga pendidikan Kristen yaitu sekolah-sekolah Zending yang diusahakan oleh gereja-gereja Nederland dan Vereneging Scholen yang diusahakan perkumpulan-perkumpulan di luar gereja.

Sekolah-sekolah Zending di Yogyakarta pada umumnya siswanya adalah anak-anak golongan pribumi, sedangkan Vereneging Scholen menyelenggarakan 4 macam sekolah yaitu : HIS, ELS, HCS dan MCS. Lulusan HIS yang berbahasa pengantar Belanda pada waktu itu mendapat penilaian lebih tinggi dibandingkan sekolah-sekolah yang memakai pengantar bahasa Jawa atau Melayu. Sekolah-sekolah HIS yang setingkat dengan itu yang terdapat di Yogyakarta misalnya :

  1. HIS Bintaran Wetan
  2. HIS Bintaran Kulon
  3. KWS Gondolayu
  4. Christelijke Mulo Schol di Kotabaru ( sekarang SMA BOPKRI 1 )
  5. Christelijke Huishound Schol di Jl.Jend.Sudirman ( sekarang SMA BOPKRI 2 )

B. Pada Masa Pendudukan Jepang.
Pada awal tahun 1943 Jepang memaksa sekolah-sekolah swasta dinegerikan, guru-guru yang bersedia menjadi pegawai negeri boleh mengajar terus. Sekolah-sekolah Kristen sepakat bernaung di bawah panji Perkumpulan Persekolahan Masehi ( PPM ). Agar sekolah-sekolah tersebut dapat diatur dengan baik, dipilih dan diangkat seorang pengampu yaitu Dr. Sumardi.

C. Pada Masa Revolusi Kemerdekaan.
Dalam masa perang kemerdekaan, umat Kristiani tidak mau ketinggalan, mereka turut berjuang menegakkan dan mengisi kemerdekaan. Partai Kristen Indonesia ( Parkindo ) didirikan pada 11 Mei 1945. Dalam konggres yang pertama di Surakarta, diputuskan didirikan lembaga pendidikan dengan nama BOPKRI, dengan Ketua Umum IP. Simanjuntak dan penulis Pujo Suseno.

Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan di Yogyakarta pada 18 Desember 1945 dengan akte notaris : RM. Wiranto, 11 Mei 1946.
Adapun asas dan tujuan BOPKRI adalah :
  1. Dasar pendidikan BOPKRI adalah kitab suci yaitu firman Tuhan.
  2. Turut setia dengan pemerintah dalam usaha mempertinggi derajat Bangsa Indonesia pada umumnya dalam dunia pengetahuan kebudayaan.
  3. Memperluas pengajaran dan pendidikan kristen di dalam negara Republik Indonesia dengan usaha-usaha mendirikan segala macam sekolah baik yang memberikan pendidikan umum maupun kejuruan.

Dalam Clash II pada 19 Desember 1948, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta. Yayasan BOPKRI telah menutup seluruh sekolahnya baik SR, SGTK, SMP maupun SMA BOPKRI. Kemudian pada Februari 1948, sekelompok kecil guru-guru kristen berkumpul di balai Pertemuan Kristen ( BPK ) sekarang Galeria Mall untuk membicarakan nasib sekolah-sekolah BOPKRI yang menghasilkan kebulatan tekat :” Kita bertanggung jawab kepada Tuhan atas pendidikan yang bercirikan kristen, sekolah-sekolah BOPKRI harus dilanjutkan kehadirannya “.

D. Setelah Pengakuan Kedaulatan 1949
Pada 29 Juni 1949 Belanda angkat kaki dari Yogyakarta, Pemerintah RI kembali ke Ibu Kota Yogyakarta. Sri Sultan HB.IX selaku Menteri Negara Koordinator Keamanan, pada 5 Juli 1949 menyerukan agar semua sekolah di buka kembali. BOPKRI menanggapi dengan antusias. Diadakan pembentukan BOPKRI baru dengan Ketua : Drs.Sudarmono dan Penulis merangkap Bendahara : S.Subanu. Dari sekolah-sekolah yang dibuka kembali antara lain adalah SMU BOPKRI 2 Yogyakarta yang ada di Jalan Jenderal Sudirman 87 Yogyakarta.

E. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Sebagai tonggak sejarah BOPKRI Yogyakarta, setelah mengalami pasang surut, pada tanggal 01 Agustus 1949 dinyatakan sebagai hari lahir SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Hingga sekarang ini, setelah diakreditasi sebanyak dua kali akhirnya pada tahun 1977 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memperoleh status disamakan. Sejak awal berdiri hingga sekarang SMA BOPKRI 2 Yogyakarta sudah mengalami pergantian Kepala Sekolah sebanyak sembilan kali, beliau-beliau tersebut adalah :
  1. Margono Paulus ( 1949 – 1957 )
  2. Nathanael daljoeni ( 1957 – 1963 )
  3. Eghbert Daniel Yohanes ( 1963 – 1969 )
  4. Drs.Widiatmoko Br ( 1970 – 1971 )
  5. Purwanto,B.A. ( 1971 – 1974 )
  6. Widiarso ( 1975 – 1977 )
  7. Drs.Tukidjo,W.S. ( 1977 – 1995 )
  8. Drs.S. Supadiyono ( 1995 – 2003 )
  9. Drs.Priyanto ( 2003 – 2007 )
  10. Sri Rahayu Ningsih S.Pd 2007- Sekarang
read more "Sejarah"

MANDAT:
"Menyelenggarakan pendidikan menengah secara profesional untuk membangun manusia Indonesia yang cerdas dan berkarakter Kristiani"

VISI:
"menjadi sekolah menengah atas yang berkualitas di bidang pengetahuan, keterampilan, sikap serta mampu berkompetisi secara global berdasarkan kasih"

INDIKASI VISI
  1. Berkualitas dalam kelulusan
  2. Trampil dalam kegiatan yang mendukung bakat
  3. Memiliki sikap yang santun
  4. Mampu berkompetisi dalam lomba iptek
  5. Dapat menjalankan ajaran kasih dalam kehidupannya
MISI
"Menyelenggarakan pendidikan menengah atas dengan menumbuh kembangkan budi pekerti, meningkatkan kompetensi di bidang akademik maupun non akademik serta mewujudkan ajaran kasih di lingkungan sekolah"
read more "Mandat, Visi dan Misi"


NILAI
  • KASIH
  • INTEGRITAS
  • PELAYANAN YANG TULUS
MOTTO
"BERSEMANGAT UNTUK SELALU BERPRESTASI"

TUJUAN
  1. Menjadi sekolah yang unggul dalam pengetahuan dan teknologi
  2. Menghasilkan lulusan yang cerdas, intelektual dan budi pekerti luhur
  3. Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan kebangsaan, kepekaan sosial dan mampu berkompetisi secara global
  4. Menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dan kemandirian
read more "Nilai, Motto, Tujuan"

Indikator tercapainya pendidikan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
  1. Meningkatnya nilau UN
  2. meningkatnya jumlah siswa yang diterima di PTN/PTS yang terkemuka
  3. Meningkatnya kualitas pembelajaran sehingga dihasilkan lulusan yang mandiri, kreatif dan terampil
  4. Meningkatnya jumlah lulusan yang memiliki wawasan kebangsaan, kepekaan social yang tinggi
  5. Meningkatnya jumlah lulusan yang dapat melanjutkan studi ke luar negeri
  6. Meningkatnya keimanan dari seluruh komponen sekolah dengan terwujudnya hubungan yang kondusif antara warga sekolah
read more "Indikator"


Kunci keberhasilan sekolah :
  1. Kepedulian guru, karyawan, orangtua dalam bersama-sama membina siswa agar menjadi lulusan yang berkualitas
  2. Kemampuan dan kemauan para guru dan seluruh komponen sekolah  untuk bersinergi serta meningkatkan profesionalisme
  3. Pola penganggaran dan pelaksanaan program yang terukur, transparan dan akuntabel
  4. Kuantitas dan kualitas kegiatan siswadi bidang akademik dan non akademik mampu membawa nama baik SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
  5. Menangkap sesuatu perubahan yang baik secara positif
  6. Kelengkapan sarana dan prasarana penunjang proses belajar ditingkatkan
read more "Kunci Keberhasilan Siswa"
 

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

My Headlines

Subscribe Now: iheart

I heart FeedBurner

FeedBurner FeedCount

sma bopkri 2 Headline Animator